1.1 LATAR BELAKANG
Sudah tidak kaget lagi di saat zaman revolusi industri 4.0, kita sebagai guru atau pendidik dihadapkan pada permasalahan krisis moral anak bangsa. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari generasi muda sekarang mengikuti tren budaya dari luar tanpa terlebih dahulu mengkaji ulang dan menyesuaikan serta menyaring budaya tersebut ditambah lagi dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat memberikan dampak terhadap perkembangan karakter anak. Untuk itu, kita sebagai pendidik perlu menerapkan kembali budaya positif pada anak di lingkungan sekolah agar nantinya mereka mampu menyaring dampak negatif dari budaya luar tersebut.
Budaya positif adalah keyakinan yang mereka sepakati sebagai wujud perubahan ke hal yang lebih baik untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Sedangkan budaya positif di sekolah merupakan nilai-nilai, keyakinan dan asumsi dasar yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dan diyakini di sekolah. Beberapa nilai dari beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia yang dapat diintegrasikan di sekolah adalah pembiasaan senyum salam dan sapa. Melakukan pembiasaan do’a sebelum dan sesudah pembelajaran serta kegiatan-kegiatan keagamaan lain seperti membaca surat yasin dan baca simak hafalan juz Ammah, sholat duhah, duhur dan jum’at berjama’ah
Guru memiliki peran sentra dalam upaya menanamkan budaya positif di sekolah, yaitu posisi kontrol guru sebagai manajer dalam menerapkan budaya positif. Guru juga berperan sebagai motivator dan inspirator dalam menumbuhkan budaya positif sehingga nantinya guru akan menjadi “ing ngarso sung tulodho” dan menjadi agen transformasi perubahan untuk mewujudkan murid yang memiliki karakter profil pelajar Pancasila. Dalam menciptakan budaya positif, guru tentunya harus bekerjasama dengan warga sekolah dalam hal ini kepala sekolah, rekan-rekan guru dan juga murid serta melibatkan orangtua dan masyarakat sekitar serta komite sekolah. Adanya kolaborasi antara pihak sekolah dengan masyarakat dalam menjalankan buaday positif dapat menciptakan karakter murid yang memiliki nilai-nilai pelajar Pancasila.
1.2 DESKRIPSI AKSI NYATA
1.2.1 TUJUAN
a) 1. Mendidik siswa untuk melakukan pembiasaan (senyum, salam, sapa, salim, sopan dan santun)
b) 2, Menumbuhkan kebiasaan do’a bersama kepada siswa
c) 3. Mendidik dan menumbuhkan kebiasaan sholat wajib dan sunnah baik di sekolah maupun di rumah
d) Menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan tersebut bukan hanya di sekolah melainkan di rumah dan di lingkungan masyarakat
1.2..2 TOLOK UKUR
Mewujudkan siswa yang memiliki karakater nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sebagai bentuk budaya positif di sekolah
1 1.2.3 LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
Adapun rincian dari tindakan aksi nyata yang dilakukan adalah:
No | Kegiatan yang dilakukan | Foto Kegiatan |
I | Meminta izin dan dukungan kepada kepala sekolah terkait aksi nyata yang akan dilakukan |
|
II
| Mensosialisasikan kepada rekan-rekan guru dan siswa tentang kegiatan aksi nyata
|
|
III
| Membimbing siswa dalam penerapan aksi nyata
|
|
IV
| Menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan dalam aksi nyata menjadi pembiasaan budaya positif di sekolah
|
|
|
|
|
1.2.4 DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
Untuk kelancaran dari tindakan aksi nyata yang dilakukan terkait penerapan nilai beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia sebgai bentuk budaya positif di sekolah pastinya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak yaitu kepala sekolah, rekan-rekan guru, murid, pembina diniyah dan orang tua serta sarana dan prasarana sekolah
1.2.5 HASIL AKSI NYATA
Adapun hasil aksi nyata dari kegiatan tersebut adalah:
a. Siswa secara sadar melakukan pembiasaan 6 S
b. Siswa membudayakan do’a bersama
c. Siswa mebudayakan sholat dhuha, dhuhur bukan hanya di sekolah tetapi juga di rumah
1.2.5 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN
KEGAGALAN
Motivasi intrinsik dari beberapa siswa untuk sadar dan tergerak sendiri dalam melakukan pembiasaan-pembiasaan pada kegiatan aksi nyata
KEBERHASILAN
Mampu menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan pada siswa sehingga menjadi sebuah pembiasaan dan akhirnya menjadi budaya positif bukan hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan masyarakat
1.2.6 RENCANA PERBAIKAN DI MASA MENDATANG
Terus menggerakkan rekan-rekan guru untuk menerapkan posisi kontrol dalam menumbuhkan motivasi intrinsik siswa dan menciptakan budaya positif di sekolah serta terus membangun kolaborasi demi terwujudnya budaya positif

Komentar
Posting Komentar